HANYA UCAPAN RIBUAN TERIMAKASIH YANG KU PERSEMBAHKAN BUAT SAHABAT YANG TELAH MENGUNJUNGI BLOG INI, SEMOGA BISA BERMANFAAT.

Rabu, 23 Maret 2011

ISTANA LAPANGAN HIJAU

Sahabat, sudah barang  tentu kita tidak asing lagi jika disebutkan nama Irfan Bacdhim, Chritian Ronaldho, Samuel Eto'o, Diego Forlan dan sederet nama lainnya, pastilah pikiran kita tertuju dalam sebuah permainan, apa lagi kalau bukan sepak bola. Sebuah permainan yang melibatkan banyak pemain yang terbagimenjadi dua group (dua kesebelasan), serta yang menyita waktu ribuan pemain ke tiga belas alias penonton. Sepak bola memang telah mendarah daging di masyarakat, baik masyarakat Indonesia  ataupun masyarakat dibelahan dunia yang lain. Sebuah permainan yang sangat digandrungi masyarakat dunia baik hanya sekedar menonton ataupun terlibat langsung dalam manajement tersebut. Banyak orang suka dengan pemainan sepaktetapi tidak sedikit yang tidak paham dengan kandungan dan hikmah dalam permainan itu.
Perlu kita ketahui bahwa banyak nilai positif yang terkandung didalamnya, diantaranya persaudaraan, kebersamaan, kedisiplinan, kesabaran, berjiwa besar, sportifitas, solidaritas dan lain sebagainya. Sungguh luarbiasa jika kita mengkajinya, semua pemain akan patuh dan tunduk dalam aturan yang berlaku, sebagai contohketika salah pemain melanggar pemain lawan, maka sang wasit akan member peringatan, bahkan tidaksegan-segan untuk mengeluarkan kartu merah yang bertanda pemain tersebut harus keluar dari permainan tersebut dan tidak hanya itu, pemain tersebut akan absen dibeberapa pertandingan berikutnya. Dalam hal lain, pada pertandingan berlangsung, jika menginginkan sebuah goal ke gawang lawan, maka para pemain terebutharus bekerja keras dan bekerjasama dengan umpan-umpan yang akurat. Sebab sehebat apa pun pemain, jika tidak ditunjang dengan sepuluh pemain lainnya, maka kehebatannya tidak akan pernah bisa dilihat.
Bila dikaitkan dengan sebuah peradaban suatu Negara, ketika para pelaku pemerintahan dan aparaturNegara ada yang melakukan tindakan melanggar hokum, maka seharusnya para penegak hukum segerabertindak, sebagaimana seorang wasit dalam pertandingan sepa bola. Jika Negara menggunakan ilmu bakpertandingan sepakbola, tidak ada yang tidak mungkin, semua cita-cita Negara yaitu hidup makmur penuhkeadilan dan ridho Illahi akan tercapai. Sebab reformasi yang digembar-gemborkan selama ini belum sepenuhnya berjalan sesuai yang diingkan.  Tanggal 21 Mei 1998 menjadi tonggak sejarah reformasi yang ditandai lengsernya Presiden Soeharto. Namun sangat disayangkan kiinginan tinggal kiinginan. Terbukti saat inibanyak kasus korupsi yang tidak bisa terungkap secara totalitas. Selama ini kasus yang terungkap hanyasekelas ikan terry, sedangkan yang berstatus kelas kakap belum terungkap. Yang lebih ironisnya lagi, tidakhanya para anggota dewan dan sekelasnya, namun korupsi nampaknya telah menjadi budaya dilingkunganmasyarakat Indonesia, sebab di tingkat dunia pendidikan dan bidang-bidang lainnya pun  telah terjangkiti virus korupsi.
Tidak berharap banyak, semoga para pelaku pemerintahan kita bisa segera berbenah demikemakmuran dan keadilan menghiasi setiap sudut masyarakat. Sebab jika dikatakan Negara kita sedang mengalami krisis kepemimpinan itulah hal yang tidak rasional sekali. Karena Allah SWT telah mengutus seseorang yang patut (dan wajib) dicontoh, yaitu Muhammad Rasululloh. Yang pada dirinya terdapat banyakhal yang perlu kita contoh, apatah beliau sebagai seorang Khalifah (presiden), pedagang (businessman),  pemimpin perang (jendral), pemimpin Islam (ustad), pemimpin rumah tangga (suami) dan lain sebagaianya. Wallohu a’lam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar